TEKNOLOGI ROBOT KAWANAN (SWARM ROBOTICS) UNTUK MISI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DI INDONESIA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Faqihza Mukhlish
John Page
Michael Bain

Abstrak

Efektivitas tahap operasi pada misi pencarian dan pertolongan (search and rescue mission, SAR) tergantung dari jumlah aset pencarian melingkupi daerah pencarian. Keterbatasan jumlah aset dan personel dalam melakukan misi SAR menjadi salah satu kendala dalam meliputi daerah pencarian yang luas. Untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan performansi tahap operasi pada misi SAR, kemungkinan aplikasi teknologi swarm, yang merupakan kelompok agen nirawak kolaboratif, akan dibahas pada artikel ini. Misi pencarian dan pertolongan semakin mendapat perhatian di Indonesia. Kondisi geografis wilayah Indonesia dan peningkatan transportasi serta frekuensi lalu lintas baik darat, air dan udara, menjadi faktor utama dalam melakukan perencanaan dan operasi misi pencarian dan pertolongan. Salah satu faktor yang menghambat misi pencarian adalah titik kecelakaan yang membutuhkan waktu untuk dijangkau dari markas sementara tim SAR. Dengan menggunakan teknologi swarm, waktu pencarian pada daerah musibah dapat dikurangi dan dapat membantu tim pencarian melingkupi daerah pencarian yang lebih luas. Teknologi swarm yang terinspirasi dari kelakuan kelompok hewan sosial mampu bekerja tanpa awak, memiliki desentralisasi kendali, dan mampu menjalankan misi secara kolektif. Bagaimana aplikasi teknologi swarm secara khusus untuk misi pencarian dan pertolongan dibahas pada artikel ini beserta dengan skenario-skenario terkait.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##